Senin, 22 September 2014

Semoga Iman Selalu Bersemi di Dada

Subhanallah, tak terbayang andai kita menjalani hidup tanpa iman.. nista dan celakanyaa, na'udzubillah min dzaalik!. Diantara rentang waktu yang kita habiskan, akan kehilangan makna dan arti dari kehidupan itu sendiri. Ibarat menyeberang lautan tak berujung.. dan bergelut dengan permasalahan yang tak pernah habis...seperti lingkaran yang tak pernah berhenti.. antara sumur, kasur dan dapur yang berputar dari hari, minggu dan tahun, dan begitu seterusnya.

Alhamdulillah Allah SWT menganugerahkan kita iman dan Rasululullah SAW mengajarkan bagaimana menjaganya.Hingga iman dan dinamika hidup telah menyelamatkan kita dari prahara dan fitnah yang akan mengelincirkan kita dunia dan akhirat .Meski taruhannya nyawa sekalipun , tapi lelah dan keringat ini akan menjadi saksi atas usaha keras memelihara dan menjaaganya agar tetap berada pada " shiraathal mustaqiim "

Dan tak selamanya dunia ini gelap, ketika jiwa kita pekat oleh kabut hati yang tak bersinar. Rahman Rahim-Nya ALLah sering menyembul diantara kebaikan- kebaikan-Nya yang kita baca dan kita rasakan dalam keseharian kita. Rasulullah saw mengggambarkan " Hati manusia ada kalanya seperti awan dan bulan, jika hati tertutupi awan, maka gelaplah hati,namun bila awan bergeser, hati akan kembali terang " ( HR Thabrani ) .Disyukuri kita selalu dikelilingi orang-orang shalih, untuk selalu bersama dalam amal kebaikan, hingga terselamatkan.

Namun bagaimanapun kita harus tetap waspada, " Al- imaanu yaziidu wa yankus " "saat mendapati iman kita meredup,dan tak lagi bercahaya, ketika kesibukan tak lagi menjadi dzikir kepada Allah dan setan mulai membisikkan dan melenakan kita tak lagi untuk thaat kepada -Nya..

Terima Kasih Ya Allah , ternyata indah dan manisnya kehidupan saat kita berada di jalan-Nya. Sebagaiman Para salafushshalih mungurai indahnya hidup bersama iman dan islam dalam sebuah ungkapannya " Aku pernah merasakan suasana hati yang begitu indah, karena cinta dan dekatnya dengan Allah".

Mulailah dan bersiaplah melakukan perjalanan setinggi dan seterjal apapun, selama iman kita bersemayam dalam dada dan merasakan kenikmatan yang luar biasa, dalam setiap ucapan "Alhamdulillah " meluncur sebagai bentuk syukur apapun yang kita terima, karena " boleh jadi yang tidak baik menurut kita, justru terbaik menurut Allah. Dan yang baik menurut kita justru tidak baik menurut Allah.." MasyaaAllah..

Ya Muqallibalquluub, tsabbit quluubanaa "alaa diiniKa, watha"atiKA...Robbanaa laa tuzigh quluubanaa, ba"da idzhadaitanaa, wahablanaa min ladunKa Rahmah, InnaKa anta Al_wahhaab.
.aaminn ..untuk anak2 ku sayang :.. "moga iman selalu bersemayam dalam dadamu.."

Sallam Cinta,
( Forum Keluarga Harmonis) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar